Diskusi Islamiyah: Hakikat Islam dan Alam Semesta
Diskusi Islamiyah Hakikat Islam di
Alam Semesta bersama Emha Ainun Nadjib
(Cak Nun) di Perth, Australia pada tahun 2017. #Universitas Maiyah
“Pemahaman kita sebagai umat Islam
terhadap Islam sendiri saat ini saling silang sengkarut tumpeng tindih satu
sama lain. Kita selalu salah presisi memahami politik, kebudayaan, dunia, alam
semesta, dlsb. Kita saling bertengkar antar umat Islam; ibarat tubuh, saat ini
kaki kita diinjak, wajah kita justru tertawa gembira.”
“Sandal dan peci itu lebih tinggi mana derajatnya? Kita ke masjid sudah wudhu dari rumah; jika memakai sandal tanpa peci kita tidak perlu wudhu lagi, tapi jika memakai peci tanpa sandal kita harus wudhu lagi. Sandal melindungi kita dari najis, sedangkan peci tidak.”
“Salah satu cara untuk mengatasi
ketidakjelasan saling silang sengkarut antar golongan umat Islam yaitu dengan duduk
bersama dan membuat suatu buku panduan bersama yang memuat hasil
ijtihad-ijtihad atas yang selama ini kita pertengkarkan.”
Kita akan mengaplikasikan 5W+1H untuk
memahami Islam. Artikel ini selanjutnya merupakan artikel spesifik dan khusus untuk orang Islam atau orang yang telah bermaiyah menyatu hati dengan siapapun dan apapun.
“What? Apa yang akan dianalisis? ISLAM”
Dimana Islam berlangsung?
“Where? Dimana Islam itu berlangsung? Di
alam semesta, karena dimanapun islam itu hadir selalu bermanfaat untuk setiap
unsur di jagat raya alam semesta, karena itu islam merupakan rahmatan lil’alamin.”
Kapan Islam mulai ada?
“When? Kapan Islam mulai berlangsung?
Sejak Iqra, sejak nabi Adam, atau sejak kapan? – kita mundur: Islam ini dibuat
oleh manusia atau Tuhan? – kita mundur lagi: bisakah selain Tuhan membuat
agama?”
“Agama (bahasa arab: Din) itu hanya bisa dibuat
oleh Tuhan, jika bukan Tuhan yang membuat maka itu tidak sah disebut dengai ‘Agama’.”
“Kita sambungkan ke surat Ali Imran (3:19):
innaddiina’indallohil-islaam, sesungguhnya agama di sisi Alloh ialah Islam. Ini
bukan ditafsirkan: ‘sesungguhnya agama yang diridhoi Alloh adalah islam sedangkan
agama yang lain yang bukan islam itu agama yang tidak diridhoi oleh Alloh’,
karena tafsir ini menyalahi ketentuan di atas bahwa ‘yang berhak disebut agama
hanyalah Islam’. Melainkan ayat tersebut dapat ditafsirkan: ‘sesungguhnya di
sisi Alloh agama itu ya hanya Islam, selain itu bukan agama’.”
“Kita tarik lagi ke surat Al Kafirun ayat
terakhir (109:6): lakum diinukum wa liya diin, yang selama ini dimaknai ‘untukmu
agamamu, untukku agamaku’, jika memakai ini maka disimpulkan bahwa ‘agamamu’
itu disebut sebagai ‘Agama’ – ini menyalahi ketentuan di atas. Maka sebenarnya
lebih tepat diterjemahkan: ‘bagimu jika itu menurutmu agama, bagiku inilah yang
agama’.”
“Jadi Islam itu dimulai sejak Alloh
menciptkan alam semesta. Jadi, semua nabi rasul beragama islam, jibril dan para
malaikat semuanya beragama islam, bahkan iblis itu dulunya muslim.”
“Iblis itu bukan nama,tapi ‘Iblis’ itu
gelar dari Alloh ketika tidak mau sujud kepada Adam. Lihat surat Al Baqarah 34,
Al A’raf 11, Al Isra 61, Al Kahf 50, TaHa 116; bahwa Tuhan menyuruh ‘para
malaikat’ untuk bersujud kepada Adam, semua bersujud kecuali ‘Iblis’ –
perhatikan kalimatnya, bahwa Tuhan hanya memerintahkan kepada ‘para malaikat’,
kenapa ‘Iblis’ diikut-diikutkan? Ini dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa ‘Iblis’
adalah malaikat pada waktu itu, – jin yang diangkat sebagai malaikat.”
Bagaimana Islam berlangsung?
“How? Jika mereka semua, seluruh alam dan
para malaikat itu muslim maka bagaimana kalimat mereka bersyahadat atau
berislam, kan ada kalimat pengakuan Muhammad sebagai rasul sedangkan Muhammad
bin Abdullah belum lahir ke dunia? Mereka semua bersyahadat kalimatnya sama persis
dengan syahadat saat ini, yang selama ini dimaksud Muhammad Rasululloh adalah
Nur Muhammad Cahaya Suci di awal penciptaan alam semesta yang bertajali mewujud
sebagai Muhammad bin Abdullah Kekasih Alloh.” – untuk lebih lengkapnya ada
beberapa artikel yang menyangkut lebih detail tentang terciptanya alam semesta
salah satunya yaitu artikel: Cahaya di Atas Cahaya atau lainnya klik di sini.
“Islam itu bukan identitas, tapi kata
benda yang bekerja, dalam bahasa inggris yang paling menyerupai dengan kata ‘Islam’
yaitu ‘to liberate’.”
Siapa subjek Islam?
“Who? Siapa yang terlibat dalam Islam?
Alloh, lalu Malaikat – malaikat itu dari kata mulk atau kekuasaan, malaikat
adalah perangkat kekuasaan jadi malaikat itu bukan nama melainkan birokrasi,
ada bagian yang mengurusi angina hujan gunung rezeki dll –, lalu Jin dan
Manusia – jin itu di dalam Qur’an hampir selalu disebut lebih dulu dari
manusia, jinni wal insi - jinnati wan naas –, lalu ***”
“Alloh itu membuat Adam secara
proporsional serasi seimbang tubuhnya sempurna, bahkan nabi Yusuf itu hanya
setengah dari kesempurnaan nabi Adam. Mungkin yang membuat Iblis tidak mau
bersujud kepada Adam itu karena minder iri melihat kesempurnaan nabi Adam. Para
jin itu tidak proporsional tubuhnya tidak ada regulasi pasti, ada yang
kepanjangan telinganya, ada yang hidungnya saja yang panjang, ada yang tangan
kirinya panjang yang kanan tidak, ada yang tidak ada lehernya, ada yang
kepalanya besar tapi badannya kecil, dlsb.”
“***, lalu Nabi dan Rasul – nabi itu
pangkat, sedangkan rasul itu jabatan; nabi itu diberi naba’ wacana-wacana dari
Alloh tapi tidak wajib menyampaikan bahkan ada yang tidak boleh untuk
disampaikan untuk orang lain, sedangkan rasul itu merupakan duta akan kehadiran
Alloh di tengah suatu kaum dan membawa misi untuk menyampaikan wacana-wacana
titipan dari Alloh kepada kaum tersebut.”
Mengapa ada Islam?
“Why? Alloh itu menciptakan segala sesuatu
itu pasti bersifat evolusi atau evolutif. Seperti dari benih padi, jadi pohon
padi hijau, padi muncul dan menguning, menjadi gabah, jadi beras, jadi nasi,
jadi nasi goreng, dst.”
“Ada beberapa dasar evolutif, jika di
Islam bisa memakai 4 ayat awal surat At Tin, sementara di Jawa bisa memakai 4
tingkat evolusi kelapa.” – mungkin ada beberapa artikel yang lebih detail dan
komplit mengenai ini silahkan klik di sini.
Thanks for reading Diskusi Islamiyah: Hakikat Islam dan Alam Semesta.
0 Komentar:
Post a Comment
Kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan artikel tersebut.