Maiyah : Arti dan Definisi
Secara harfiah bahasa,
Maiyah berasal dari kata Ma’a yang berarti bersama atau kebersamaan, jika
diberi akhiran ‘-iyah’ menjadi Maiyah berarti kebersamaan dengan Allah atau Maiyatullah.
Seperti kata Khauf yang berarti takut, kemudian memakai akhiran ‘-iyah’ atau menjadi
Khaufiyah artinya ketakutan kepada Allah, maka orang yang memakai Kopiah
(Khaufiyah) di atas kepalanya dimaknai sebagai orang yang menjunjung rasa
takut kepada Allah (Khaufillah) di atas kepalanya. Oleh karena itu, secara
bahasa Maiyah berarti kebersamaan dengan Allah.
Maiyah adalah kebersamaan siapa saja yang
pikiran dan hatinya saling menyatu, sangat jauh dari 'tahsabuhum jami’an wa
qulubuhum syatta'.
Maiyah adalah kebersamaan tanpa batasan,
tidak ada larangan untuk melakukan apa saja karena tiap masing-masing yang
bermaiyah telah memiliki skala benar-salah baik-buruk; mawar kenanga kantil,
mawarna-warna kena ngana-kena ngene asal kantil (kantil-kumantil satu sama lain
dan juga kantil kepada Tuhan).
Maiyah adalah kebersamaan siapa saja dan
apa saja, bukan hanya manusia, melainkan juga batu tumbuhan hewan bahkan juga jin
demit genderuwo kuntilanak banaspati dan jim lelembut lainnya. Mungkin ini yang
dimaksut 'rahmatan lil alamiin' atau mungkin inilah kesadaran hamemayu hayuning
bawana.
Maiyah adalah kebersamaan tanpa membedakan
personalitas maupun identitas, tak peduli dulunya (atau setelah datang
bermaiyah) dari/ke golongan mana, bangsa mana, partai apa, beragama atau tidak;
– kalaupun islam, mau islamnya cap sunni syiah wahabi kejawen
gatholoco-darmogandul atau apapun – di Maiyah tidak menjadi suatu permasalahan.
Maiyah adalah kebersamaan dalam
seneng-seneng, tapi dalam seneng-seneng harus membuat Tuhan juga senang atau
paling tidak Tuhan tidak marah melihat kita seneng-seneng itu; maka di Maiyah
harus tahu mana yang kira-kira seneng-seneng itu tidak menimbulkan Tuhan
menjadi marah.
Maiyah adalah kebersamaan cinta segitiga
antara Tuhan, Rasulullah dan yang bermaiyah; segitiga cinta ini harus
diterapkan selama bermaiyah agar aktifitas kegiatan apapun yang dilakukan
selama bermaiyah dalam lingkup Cinta Tuhan dan Cinta Rasulullah serta cinta
sesama.
Maiyah adalah kebersamaan universalitas,
real university. Universitas Maiyah mempelajari berbagai disiplin keilmuan,
dari politik ekonomi budaya arsitektur biologi matematika hingga kedokteran.
Maiyah adalah kebersamaan dalam membaca
mempelajari apapun, dimana kepercayaan kepada ilmu pengetahuan maksimal hanya
boleh di angka 99% agar 1%-nya menjadi pintu masuk ilmu-ilmu baru yang lebih
benar dari sebelumnya itu.
Maiyah adalah kebersamaan murad dan murid, setiap yang bermaiyah otomatis menjadi orang yang dikehendaki ilmunya oleh lainnya, dan otomatis juga menjadi orang yang berkehendak atas ilmu kepada lainnya.
Maiyah adalah kebersamaan lintas gender,
kesadaran yang bermaiyah merupakan kesadaran yang lebih tinggi dari soal 'laki-laki
dan perempuan', kesadaran yang bermaiyah adalah kesadaran manusia, kesadaran
rohani sebagai hamba Tuhan, kesadaran brahmana, bahkan sampai kesadaran
khalifah Tuhan.
Maiyah adalah kebersamaan
non-materialisme, bersama bukan karena keuntungan atau laba materialisme, bukan
karena 'untungku apa dan untungmu apa'.
Maiyah adalah kebersamaan memperbaiki
mempertahankan menanamkan pola berpikir sehingga menjadi tepat, menjadi bener
lan pener, menjadi tahu skala prioritas dalam menyikapi hidup, tahu sangkan
paraning dumadi.
Maiyah adalah kebersamaan dalam
kebhinnekaan, tidak meniadakan kebhinnekaan, tidak memaksakannya tunggal; orang Islam harus menjadi
selayaknya orang Islam, orang Jawa harus menjadi selayaknya orang Jawa,
siapapun dan apapun harus menjadi dirinya diri – ayam cukup berkokok tidak
perlu mengembek meskipun ketemu dengan kambing, juga sebaliknya.
Maiyah adalah kebersamaan siapapun dan
apapun secara 'duduk melingkar', lingkaran itu tidak ada sudutnya karena
dimanapun diberi simpul di situ dapat menjadi sudut meskipun ia bukan sudut.
Lingkar Maiyah merupakan pola daur tanpa akhir, kumpulan dari garis-garis
lurus, dimana yang menjadi pusat dari lingkaran tidak lain dan tidak bukan
adalah Tuhan.
Maiyah adalah kebersamaan keilmuan.
Universitas Maiyah merupakan ruangan besar dengan banyak pintu masuk; ada pintu
dokter, ada pintu arsitek, ada pintu mekanik, ada pintu politikus, dll.
Maiyah adalah kebersamaan menanam, nandur
apapun menurut skala masing-masing. Ada yang nandur benih kebaikan yang
hasilnya bisa dipanen dalam rentang bulan atau tahun, tapi ada yang nandur
benih kebaikan yang hasilnya baru akan bisa dipanen dalam masa puluhan atau
ratusan tahun, bahkan ada yang nandur benih-benih kebaikan yang hasilnya tak
tahu kapan akan bisa dipanen.
Maiyah adalah kebersamaan berpuasa, pasa
apa saja. Dalam hidup harus selalu pasa, tahu kapan ngegas dan kapan ngerem,
tahu kapan melampiaskan dan seberapa ukuran melampiaskannya juga tahu kapan
harus menahan.
Maiyah adalah kebersamaan sedekah. Orang
Maiyah tidak diwajibkan atau dimandati untuk mengurus lingkungan, kabupaten,
kota, provinsi, bangsa dan negara; tapi tetap mau meluangkan waktu untuk
bersedekah pikiran dan hati untuk itu semua.
Maiyah adalah kebersamaan lintas waktu,
tidak mengenal siang malam, peredaran bumi bulan matahari; bahkan di Maiyah
tidak ada dikotomi dunia dan akhirat, karena dunia adalah bagian dari akhirat,
bumi adalah bagian dari langit.
Maiyah adalah kebersamaan dimana aliran
bergetar dan getaran mengalir, dimana tarian-tarian cahaya berpijar untuk
menerangi malam yang gelap, dimana ribuan bahkan jutaan makhluk berkumpul melingkar
berpesta pora.
JADI MAIYAH ARTINYA....
Berdasarkan uraian pengertian-pengertian di atas tentang apa itu sebenarnya Maiyah, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, Maiyah adalah....
Nb: Silahkan tambahkan ke kolom komentar
jika memiliki definisi-definisi lainnya, atau baca juga kata-kata bijak Cak Nun dalam kegiatan Maiyah di sini.
Thanks for reading Maiyah : Arti dan Definisi.
0 Komentar:
Post a Comment
Kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan artikel tersebut.