Netraning Trisula Kusumaning Sudira

Friday, May 8, 2020

Silsilah Eyang Marno Kartiko Juwiring


Marno Kartiko atau Eyang Rochmat Marno Kartiko Siswanto lahir pada  Sabtu Legi, 13 Desember 1913 Masehi. Beliau selama hidupnya tinggal di Juwiring Klaten. Beliau meninggal pada Senin Pon tepatnya tanggal 13 Maret 2000 Masehi; dan saat ini dimakamkan di makam desa Kenaiban, Juwiring.

Eyang Marno Kartiko memiliki dua orang putri. Putri pertama bernama Sri Rahayu tinggal di Ngerni, Bolopleret, Juwiring. Sedangkan putri kedua bernama Sri Rohmani, tinggal di Kluputan, Kenaiban, Juwiring – dan menikah dengan Eyang Kyai Suryo Darmodjo putra dari eyang Kyai Soma Dihardjo Juwiring. Putri pertama dan kedua, masing-masing dikaruniai 7 orang anak. Dari ke-14 cucu dari Eyang Marno Kartiko ini, saat ini sudah tersebar di berbagai tempat; seperti Jakarta, Solo, Sukoharjo, Boyolali, dan juga Klaten.

Eyang Marno Kartiko hidup di masa-masa perjuangan kemerdekaan. Beliau aktif sebagai pemimpin pergerakan perlawanan terhadap penjajahan di Juwiring Klaten, serta aktif berjuang bersama rakyat – hal inilah yang membuat di atas batu nisan makam beliau diberi semacam miniatur bendera merah putih sebagai simbol pejuang merah putih.

Beliau merupakan orang yang berjasa atas berdirinya Pasar Tanjung Juwiring. Sebelum Pasar Tanjung dibangun menjadi baru beberapa waktu lalu, sebelumnya Pasar Tanjung Juwiring merupakan bangunan pasar peninggalan yang dibangun atas jasa dari eyang Marno Kartiko.

Beliau merupakan orang yang dihormati semasa hidupnya maupun sepeninggalannya. Beberapa bangunan fisik maupun non fisik di Juwiring, terutama di daerah Tanjung mungkin merupakan buah jasa dari beliau tanpa kita sadari. Bagi warga asli tanjung dan sekitarnya atau bahkan juwiring yang lahir jaman Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto atau yang usianya sekarang minimal 40thn tentu tahu tentang sosok eyang Marno Kartiko dan kisah-kisah beliau – dari cerita maupun secara langsung.
 
mbah marno kartiko juwiring dan para cucu-cucunya
BRM Rochmat Marno Kartiko (tengah memakai pin) (Dok 1995)

Eyang BRM Rochmat Marno Kartiko merupakan putra dari Susuhunan PB Pakubuwana X, putra dari istri ke dua, maka beliau dari Kasunanan Surakarta berhak menyandang gelar keraton, sementara nama gelar 'BRM' merupakan nama yang tertulis pada batu nisan beliau serta nama Marno Kartiko merupakan nama yang lebih dikenal di Kenaiban-Tanjung, Juwiring Klaten. Meskipun dari masa kecil beliau sudah hidup di Tanjung Juwiring, namun kehidupan beliau tidak lepas dari kegiatan di Keraton Solo. 
 
Eyang Marno Kartiko saat ini dimakamkan di Makam Tanon Kenaiban Juwiring. Area pemakaman ini dapat ditempuh dari Polsek Tanjung ke barat beberapa puluh meter, sampai menyebrangi jembatan, dan di barat jembatan terdapat jalan masuk ke utara. Lokasi pemakaman ini dari jalan depan Polsek Tanjung sekitar 200 meter masuk ke utara lewat jalan barat jembatan tersebut. Area makamnya berada di kanan jalan. Sedangkan lokasi tepatnya dari pintu utama makam lurus sekitar 30 meter, di batu nisannya tertulis BRM Marno Kartiko Siswanto dan di atasnya diberi miniatur bendera merah putih yang berkibar.
 
Demikian sejarah singkat tentang eyang BRM Rochmat Marno Kartiko Siswanto yang tinggal di Tanjung Juwiring Klaten. Beberapa detail mungkin kurang, karena tulisan ini hanya berdasarkan sepengetahuan saya saja. Jika mungkin ada beberapa pembaca yang lebih tahu mengenai kisah beliau, bisa berbagi atau ditambahkan di sini. (Keseluruhan isi artikel ini ditulis dalam buku berjudul: Ndalem Ladi Rahardjan - Delanggu)

Thanks for reading Silsilah Eyang Marno Kartiko Juwiring.

0 Komentar:

Post a Comment

Kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan artikel tersebut.