Silsilah Eyang Marno Kartiko Juwiring
Marno Kartiko atau Eyang Rochmat Marno Kartiko
Siswanto lahir pada Sabtu Legi, 13 Desember 1913 Masehi. Beliau selama hidupnya tinggal di Juwiring Klaten. Beliau meninggal pada Senin Pon tepatnya tanggal 13 Maret 2000 Masehi; dan saat ini dimakamkan
di makam desa Kenaiban, Juwiring.
Eyang Marno Kartiko memiliki dua orang
putri. Putri pertama bernama Sri Rahayu tinggal di Ngerni, Bolopleret, Juwiring. Sedangkan
putri kedua bernama Sri Rohmani, tinggal di Kluputan, Kenaiban, Juwiring – dan menikah dengan Eyang Kyai Suryo Darmodjo putra dari eyang Kyai Soma Dihardjo Juwiring.
Putri pertama dan kedua, masing-masing dikaruniai 7 orang
anak. Dari ke-14 cucu dari Eyang Marno Kartiko ini, saat ini sudah tersebar di
berbagai tempat; seperti Jakarta, Solo, Sukoharjo, Boyolali, dan juga Klaten.
Eyang Marno Kartiko hidup di masa-masa
perjuangan kemerdekaan. Beliau aktif sebagai pemimpin pergerakan perlawanan
terhadap penjajahan di Juwiring Klaten, serta aktif berjuang bersama rakyat –
hal inilah yang membuat di atas batu nisan makam beliau diberi semacam miniatur
bendera merah putih sebagai simbol pejuang merah putih.
Beliau merupakan orang yang berjasa atas
berdirinya Pasar Tanjung Juwiring. Sebelum Pasar Tanjung dibangun menjadi baru
beberapa waktu lalu, sebelumnya Pasar Tanjung Juwiring merupakan bangunan pasar
peninggalan yang dibangun atas jasa dari eyang Marno Kartiko.
Beliau merupakan orang yang dihormati
semasa hidupnya maupun sepeninggalannya. Beberapa bangunan fisik maupun non
fisik di Juwiring, terutama di daerah Tanjung mungkin merupakan buah jasa dari
beliau tanpa kita sadari. Bagi warga asli tanjung dan sekitarnya atau bahkan
juwiring yang lahir jaman Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto atau yang
usianya sekarang minimal 40thn tentu tahu tentang sosok eyang Marno Kartiko dan
kisah-kisah beliau – dari cerita maupun secara langsung.
Eyang BRM Rochmat Marno Kartiko
merupakan putra dari Susuhunan PB Pakubuwana X, putra dari istri ke dua, maka beliau dari Kasunanan
Surakarta berhak menyandang gelar keraton, sementara nama gelar 'BRM' merupakan nama yang tertulis pada batu nisan beliau serta nama Marno Kartiko merupakan nama yang lebih dikenal di Kenaiban-Tanjung, Juwiring Klaten. Meskipun dari masa kecil beliau sudah hidup di Tanjung Juwiring, namun kehidupan beliau tidak lepas dari kegiatan di Keraton Solo.
Eyang Marno Kartiko saat ini dimakamkan di Makam Tanon Kenaiban Juwiring. Area pemakaman ini dapat ditempuh dari Polsek Tanjung ke barat beberapa puluh meter, sampai menyebrangi jembatan, dan di barat jembatan terdapat jalan masuk ke utara. Lokasi pemakaman ini dari jalan depan Polsek Tanjung sekitar 200 meter masuk ke utara lewat jalan barat jembatan tersebut. Area makamnya berada di kanan jalan. Sedangkan lokasi tepatnya dari pintu utama makam lurus sekitar 30 meter, di batu nisannya tertulis BRM Marno Kartiko Siswanto dan di atasnya diberi miniatur bendera merah putih yang berkibar.
Demikian sejarah singkat tentang eyang BRM
Rochmat Marno Kartiko Siswanto yang tinggal di Tanjung Juwiring Klaten. Beberapa detail
mungkin kurang, karena tulisan ini hanya berdasarkan sepengetahuan saya saja.
Jika mungkin ada beberapa pembaca yang lebih tahu mengenai kisah beliau, bisa
berbagi atau ditambahkan di sini. (Keseluruhan isi artikel ini ditulis dalam buku berjudul: Ndalem Ladi Rahardjan
- Delanggu)
Thanks for reading Silsilah Eyang Marno Kartiko Juwiring.
0 Komentar:
Post a Comment
Kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan artikel tersebut.