Netraning Trisula Kusumaning Sudira

Friday, April 17, 2020

Peralihan Kerajaan Majapahit ke Kesultanan Demak


Quotes Kata Bijak Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) di Gedung PPPPTK Matematika dengan tema Budaya Agraris di Indonesia pada 1 Juli 2010 oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat Muhammadiyah. #Universitas Maiyah

Intro: Sebagian kecil dari resume ini menjelaskan secara berurutan peralihan dari budaya agraris Majapahit ke budaya pesisir Demak oleh Sunan Kalijaga, hingga akhirnya kembali lagi ke agraris Mataram serta masuknya VOC Belanda yang memuncaki budaya agraris Nusantara dengan sistem Cultur Stelsel. Setelah itu, dijelaskan juga mengenai berlangsungnya politik liberalisme, neo-liberalisme yang dimulai di zaman Soeharto, dan politik Ultra-liberalisme (baca: Asu-ne asu) yang dimulai dari reformasi pasar bebas.

“Islam yang menyangkut akidah dan akhlak sudah selesai di Mekah, sehingga ketika Rasulullah hijarah ke Madinah di situlah dimulai Islam Madinah – yang 7 tahun setelahnya tercipta Piagam Madinah oleh Masyarakat Madinah/Madaniyah.”

Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit Brawijaya V


“Momentum pertama, di akhir pemerintahan Hayam Wuruk dan Gajah Mada. Pusat pemerintahan Majapahit ada di desa Canggu, yang sekarang menjadi bagian dari Sidoharjo. Kerajaan di Nusantara itu sangat mengandalkan budaya agraris atau pertanian untuk menjadi tulang punggung. tapi itu semua mulai mengalami penurunan kedaulatan pangan ketika desa Canggu itu mulai terjadi deformasi lumpur – terjadi geseran lempengan dari Pegunungan Kendeng sampai ke Gresik yang mempengaruhi metabolisme di dalam bumi sehingga menciptakan cairan-cairan yang muncrat ke permukaan. Pada waktu itulah awal dari Majapahit mengalami penurunan produksi pertanian. Ketika Majapahit sudah berada di masa Prabu Brawijaya V, Majapahit tidak usah diapa-apakan akan hancur sendiri.”

kumpulan kata kata cak nun bijak mutiara tentang kebudayaan
 
“Karena tidak ada kepastian akan peristiwa lumpur di Majapahit ini, di situlah akan ada peran dari Sunan Kalijaga yang disuruh oleh Sunan Ampel. Sunan Kalijaga, menawarkan peralihan dari Majapahit berbudaya agraris pedalaman ke Demak berbudaya pesisir Jawa bagian utara yang perekonomiannya lebih global. Itu semua tidak boleh dilakukan kecuali subjeknya adalah putra dari Brawijaya sendiri – Brawijaya V memiliki anak sebanyak 117 orang, semuanya menjadi Pembesar di segala penjuru Nusantara – termasuk Ki Ageng Mangir.”

Politik: Majapahit ke NKRI Indonesia


“Cara mentransformasi budaya agraris ke budaya pesisir tidak mudah, harus ditemani dengan ajaran-ajaran islam agar dapat bertransformasi. Proses ini membelah masyarakat Majapahit menjadi tiga golongan; Golongan Utara yang menjadi islam secara total – golongan ini pindah dari desa Canggu ke Demak, Golongan Tengah yang dipimpin oleh Prabu Brawijaya sendiri menerima islam tapi secara diam-diam – mengingat kalau secara terang-terangan akan menimbulkan guncangan karena ketidaksiapan beberapa kalangan – golongan ini pindah dari Canggu ke Gunung Lawu dan daerah Cetho; dan Golongan Selatan yang bukan hanya tidak menerima islam tapi juga menolak islam dan bersumpah akan membangkitkan Majapahit kembali. — Bahkan, selanjutnya baru beberapa puluh tahun Demak justru malah masuk lagi ke budaya agraris/pedalaman, Pajang, dan setelah itu masuk lagi Mataram Islam yang semakin agraris/pedalaman hingga sampai ke Solo-Jogja. Dalam hal ini, Sunan Kalijaga gagal total dalam mentransformasi dari agraris ke pesisir, dari pedalaman ke globalisasi.”

“Momentum kedua. Mataram sangat berbudaya agraris. Bahkan setelah itu masuk VOC Belanda dan memuncaki agrarisme Mataram dengan Cultur Stelsel atau pertanian dengan tanam paksa yang dimulai tahun 1830. Politik Cultur Stelsel diakhiri tahun 1870 dan diganti sistem Politik Etis yang dianjurkan oleh Van Deventer – ini awal dimulainya politik liberalism.”

“Politik Etis itu diaplikasikan hingga kini, seperti adanya CSR Perusahaan dan adanya LSM. Hasil dari ‘tanam paksa’ oleh perusahaan-perusahaan internasional sebagian kecil diberikan kepada LSM agar ‘pura-pura’ menolong orang-orang pekerja ‘tanam paksa’ tersebut. – Momentum kedua ini merupakan proses dimana pintu-pintu agrarisme baru dibuka ke dunia global, dan di Indonesia ditegaskan di zaman Soeharto dengan ditandatanganinya perjanjian 30 tahun perdagangan bebas.”

“Neo-liberalisme di Indonesia sudah berada di zaman Soeharto. Sementara, sekarang di zaman reformasi perdagangan pasar bebas ini adalah zaman Ultra-liberalisme. Liberalisme-nya liberalism, Asu-nya asu.”

“Saat ini. Negara aslinya sudah tidak ada. Pemerintah itu aslinya hanyalah direksi perusahaan yang sekarang disebut NKRI. Undang-undang itu hanya digunakan untuk mempermudah aturan yang mendukung kemauan kaum liberalis.”

“Tugas: Petakan modal di kota Yogyakarta – atau kota anda sendiri-sendiri! Siapa yang paling dominan memilikinya?”

“Kesalahan kaum budayawan adalah tidak pernah memperhatikan lagu anak-anak, padahal lagu anak-anak adalah penyimpan terpanjang memori tentang filosofi-filosofi kebudayaan.”

“Bagaimana bisa: pegawai negeri yang sudah berkerja sekian lama, tahu banyak tentang banyak hal di daerahnya, harus taat patuh kepada orang yang baru masuk yang tak tau hal apapun di daerahnya?”

“Data: (1) Pelacur itu tidak mungkin tidak tahu kalau melacur itu haram. Bahkan kebanyakan mereka lebih rajin salat tahajud daripada orang biasa. (2) Pelacur itu, tarifnya akan selalu menurun tak mungkin naik dari tahun ke tahun. Awalnya, bisa 500rb rupiah kalau sudah berlangsung beberapa puluh tahun ada yang hanya seharga 500 rupiah. (3) Hanya sekitar 30% dari pelacur itu yang keluarganya tahu bahwa dia kerja sebagai pelacur. – Mereka harus ditemani keluar dari kegelapan menuju cahaya, jangan malah dibuang. (Universitas Maiyah)”

“Al-Quran itu diambil dari bagian manapun itu relevan dengan dunia sekarang.”

“Ada naskah-naskah kuno yang  berisi dan menjabarkan banyak situs-situs sejarah yang lokasinya tidak diketahui oleh pengurus sejarah di Indonesia sekarang ini. Bahwa; Astinapura ini di Nusantara – ada situsnya di Kediri, perang Baratayudha itu berlangsung di Babilonia, Astinapura itu runtuh di jaman Parikesit karena juga terdampak banjir Nuh – banjir Nuh itu akibat dari meletusnya Gunung Krakatau dan masih menenggelamkan 2/3 tanah Nusantara.”

“Kaum modern sekarang ini. Ketika di kampus dan dunia akademik sering kali meremehkan hal-hal peninggalan leluhur – seperti pawang hujan, karena tak bisa dibuktikan secara akademik, tapi ketika mereka membuat suatu acara atau kegiatan proyek pembangunan sesuatu pasti memakai pawang agar tidak hujan – dan besok kalau bicara di lingkungan akademik pasti akan meremehkan lagi.”

“Sebenarnya tak perlu pakai pawang, berkata saja kepada Alloh bahwa: bila yang terbaik hujan maka hujankanlah dan bila yang terbaik tidak hujan maka jangan hujankan. Selesai.”

“Tidak makan sesuatu maupun tidak tidur itu membuat diri seseorang akan bisa ‘bersentuhan’ dengan sesuatu yang jika dalam keadaan normal tidak bisa ‘bersentuhan’, membuat pikiran seseorang itu akan lebih aktif.”

“Soal: Lebih buruk mana merokok sehari satu bungkus atau minum extrajoss/kratingdaeng/M-150/dsb sehari satu bungkus?”

“Ada banyak cara Alloh menyembuhkan penyakit seseorang, terserah-serah Alloh. Musa saat dikejar Firaun mengalami sakit perut, memohon kepada Alloh agar menyembuhkan sakitnya. Alloh memberi syarat agar memakan daun dari atas bukit. Ketika nabi Musa memanjat bukit, baru sampai setengahnya sakitnya sudah sembuh, maka nabi Musa melanjutkan perjalanan lagi. Ketika beberapa langkah perjalanan, sakit lagi perutnya. Nabi Musa langsung naik dan memakan daun di atas bukit, tapi sudah habis beberapa daun tidak kunjung sembuh. Musa bertanya kepada Alloh, kenapa sudah makan daun tapi belum sembuh. Alloh menjawab bahwa daun itu jawaban doa atas sakit yang pertama tadi, untuk sakit perut yang kedua ini Musa tidak berdoa dan langsung memakan daun itu – padahal yang menyembuhkan bukan daun itu, tapi perkenan Alloh sendiri.”

Thanks for reading Peralihan Kerajaan Majapahit ke Kesultanan Demak.

0 Komentar:

Post a Comment

Kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan artikel tersebut.