Cara Menentukan Masa Pembuatan Keris dengan Ciri Fisik
CIRI-CIRI FISIK UNTUK MENENTUKAN TANGGUH MASA PEMBUATAN KERIS JAWA
Tangguh Blambangan
Tangguh Blambangan berciri-ciri pasikutannya demes. Besinya keputihan, dan berkesan demes, serasi. Pamornya nggajih dan menancap pada permukaan bilah secara pandes. Bilah keris tangguh Blambangan berukuran sedang, ujungnya tidak terlalu meruncing. Gandiknya pendek dan miring, ganjanya sebit ron tal, sedangkan sirah cecaknya pendek.
Tangguh Cirebon
Tangguh Cirebon cirinya pasikutannya wingit. Bilahnya berukuran sedang, tipis, jarang yang memakai ada-ada; besinya hitam kecoklatan dan berkesan kering. Pamornya tergolong kelem dan berkesan mengambang. Ganjanya tipis; sirah cecaknya pendek.
Peta Jawa Tempo Dulu |
Tangguh Demak
Ciri Tangguh Demak yaitu pasikutannya wingit. Bilahnya berukuran sedang, besinya hitam kebiru-biruan dan berkesan basah. Pamornya tergolong kalem dan berkesan mengambang. Ganjanya tipis, sirah cecaknya pendek.
Tangguh Jenggala
Tangguh Jenggala berciri pasikutannya luwes, birawa. Besinya agak kehitaman, berpamor lumer pandes, tetapi ada pula yang mubyar. Ukuran panjang bilahnya agak berlebihan dibanding tangguh lainnya, demikian juga lebar bilahnya, terutama di bagian sor-soran. Luknya luwes merata, sirah cecak pada ganja bentuknya lonjong memanjang.
Tangguh Kahuripan
Tangguh Kahuripan memiliki ciri yaitu pasikutannya hambar, kurang semu. Warna besinya agak kehitaman, biasanya berpamor sanak, tetapi ada pula yang mubyar. Ganjanya agak tinggi, tetapi tidak begitu lebar. Ukuran panjang bilahnya sedang, luknya tidak merata, makin ke ujung makin rapat. Ada kalanya keris tangguh Kahuripan berganja iras, namun banyak juga yang tidak.
Tangguh Madiun
Ciri-ciri Tangguh Madiun yaitu memiliki pasikutan kemba, besinya berkesan basah. Pamornya sedikit tapi lumer dan pandes. Bilah tebal, biasanya nglimpa, konturnya agak mbembeng.
Tangguh Madura
Tangguh Madura dibagi menjadi dua golongan, yakni Madura Majapahit dan Madura Mataram.
• Madura Majapahit, memiliki ciri pasikutannya demes (serasi, seimbang, menyenangkan). Besinya terkesan kering seperti kurang wasuhan, warnanya hitam pucat kehijauan. Pamornya nggajih dan nyekrak, kasar rabaannya. Panjang bilahnya tidak merata, ada yang panjang, ada yang sedang, ada yang agak pendek. Gajihnya sebit ron tal, sirah cecaknya pendek.
• Madura Mataram, mempunyai ciri pasikutan galak. Besinya berkesan kering, seperti kurang wasuhan, warnanya hitam agak abu-abu, kadar bajanya kurang. Pamornya mubyar dan nyekrak. Gandiknya miring, ganjanya sebit ron tal, sirah cecaknya pendek.
• Madura Majapahit, memiliki ciri pasikutannya demes (serasi, seimbang, menyenangkan). Besinya terkesan kering seperti kurang wasuhan, warnanya hitam pucat kehijauan. Pamornya nggajih dan nyekrak, kasar rabaannya. Panjang bilahnya tidak merata, ada yang panjang, ada yang sedang, ada yang agak pendek. Gajihnya sebit ron tal, sirah cecaknya pendek.
• Madura Mataram, mempunyai ciri pasikutan galak. Besinya berkesan kering, seperti kurang wasuhan, warnanya hitam agak abu-abu, kadar bajanya kurang. Pamornya mubyar dan nyekrak. Gandiknya miring, ganjanya sebit ron tal, sirah cecaknya pendek.
Tangguh Majapahit
Tangguh Majapahit memiliki ciri-ciri sebagai berikut, pasikutannya agak wingit dan prigel, besinya lumer (halus rabaannya) dan berkesan kering, warnanya agak biru. Menancapnya pamor pada bilah pandes lan ngawat (kokoh serupa kawat), sebagian pamor itu mrambut. Panjang bilahnya berukuran sedang, makin ke ujung makin ramping sehingga berkesan runcing. Luknya tidak begitu rapat. Gandiknya miring dan agak pendek.
Tangguh Mataram
Tangguh Mataram dibedakan menjadi tiga kelompok tangguh lagi.
• Mataram Senopaten, cirinya yaitu pasikutannya prigel, sereg; besinya hitam kebiruan. Pamornya pandes dan ngawat.
• Mataram Sultan Agung, cirinya yaitu pasikutannya demes (serasi, menyenangkan, tampan, enak dilihat); besinya mentah; pamornya mubyar.
• Mataram Amangkuratan, cirinya yaitu pasikutannya galak, birawa; besinya mentah; pamornya kemambang. Tangguh Mataram Amangkuratan biasanya juga disebut tangguh Kartasura.
• Mataram Senopaten, cirinya yaitu pasikutannya prigel, sereg; besinya hitam kebiruan. Pamornya pandes dan ngawat.
• Mataram Sultan Agung, cirinya yaitu pasikutannya demes (serasi, menyenangkan, tampan, enak dilihat); besinya mentah; pamornya mubyar.
• Mataram Amangkuratan, cirinya yaitu pasikutannya galak, birawa; besinya mentah; pamornya kemambang. Tangguh Mataram Amangkuratan biasanya juga disebut tangguh Kartasura.
Tangguh Nem-Neman
Tangguh Nem-neman atau Nom-noman yaitu tangguh untuk keris atau tombak yang belum lama dibuatnya. Berlaku di Surakarta dan Yogyakarta, sekitar jaman Sunan Pakubuwono IX dan X serta Sri Sultan Hamengku Buwono VII dan VIII. Ciri-cirinya lihat pada Tangguh Surakarta dan Tangguh Yogyakarta.
Tangguh Pajajaran
Ciri Tangguh Pajajaran yaitu pasikutannya kaku dan kasar, besinya cenderung kering, keputih-putihan. Pemunculan pamornya tidak direncanakan. Menancapnya pamor pada bilah keris pandes (kokoh, dalam) dan halus. Pamor itu tergolong nggajih. Bilahnya agak panjang dibandingkan keris tangguh lainnya, gandiknya panjang dan miring. Sirah cecak pada ganja-nya lonjong memanjang.
Tangguh Pajang
Tangguh Pajang memiliki ciri-ciri yaitu pasikutannya kemba, besinya odol dan garingsing. Pamornya sawetu-wetune (tiban, tidak dirancang). Kembang kacangnya besar, lebar dan kokoh.
Tangguh Pengging Witoradyo
Pengging merupakan nama salah satu tangguh di dunia tosan aji, dimana memiliki ciri yaitu biasanya berupa keris luk, bagian luknya amat rengkol, yakni lekukannya amat dalam dibanding keris biasa. Umumnya besinya matang tempaan dan mempunyai kesan lumer pandes pamornya.
Tangguh Sedayu
Tangguh Sedayu cirinya yaitu pasikutannya demes, serasi, harmonis. Panjang bilahnya sedang, berkesan ramping, luknya luwes. Besinya matang tempaan, berkesan basah, hitam kebiruan. Pamornya bersahaja, mrambut, dan seolah mengambang pada bilahnya. Ganjanya tergolong sebit ron tal dan sirah cecaknya agak pendek.
Tangguh Segaluh
Tangguh Segaluh mempunyai ciri yaitu pasikutan kaku tetapi luruh. Besinya berkesan kering, warnanya hitam pucat kehijauan. Pamornya kelem. Panjang bilah bermacam-macam ada yang panjang, ada pula yang pendek. Gandiknya maju ke depan, sehingga ganjanya selalu panjang.
Tangguh Sendang
Tangguh Sendang meskipun garapannya rapi, namun pasikutannya wagu, kurang harmonis, kurang serasi. Cir-ciri bilahnya kecil, ramping dan agak pendek. Besinya matang tempaan, kehitaman dan berkesan basah. Pamornya sederhana dan berkesan mengambang.
Tangguh Singosari
Ciri tangguh Singosari yaitu pasikutannya kaku dan wingit. Bilahnya berukuran sedang, ujungnya tak begitu runcing. Warna besinya abu-abu kehitaman, nyabak (bagaikan batu tulis). Menancapnya pamor pada permukaan bilah lumer dan pandes. Penampilan pamor itu biasanya lembut dan suram (kelem). Gandiknya berukuran sedang, agak miring. Sirah cecak pada ganja bentuknya lonjong memanjang.
Tangguh Surakarta
Tangguh Surakarta memiliki ciri pasikutannya demes dan gagah (serasi, menyenangkan, tampan, gajah), birawa. Besinya mentah; pamornya mubyar. Ganja-nya memakai tungkakan.
Tangguh Tuban
Ciri-cirinya pasikutan sedang, panjang bilahnya sedang agak lebar, agak tebal, luknya renggang dan dangkal. Besinya hitam, kadar bajanya banyak dan berkesan kering. Pamornya kelem dan pandes. Gandiknya pendek. Bentuk sirah cecak pada ganjanya membulat, besar, tetapi pendek, sogokannya panjang.
Tangguh Yogyakarta
Tangguh Yogyakarta memiliki ciri agak mirip dengan ciri tangguh Majapahit. Pasikutannya wingit dan prigel. Besinya lumer (halus rabaannya) dan berkesan kering, warnanya agak biru. Menancapnya pamor pada bilah pandes dan ngawat (kokoh dan serupa kawat); sebagian pamor itu mrambut. Panjang bilahnya berukuran sedang, makin ke ujung makin ramping sehingga berkesan runcing. Luknya tidak begitu rapat. Gandiknya miring dan agak pendek.
Thanks for reading Cara Menentukan Masa Pembuatan Keris dengan Ciri Fisik.
0 Komentar:
Post a Comment
Kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan artikel tersebut.