Netraning Trisula Kusumaning Sudira

Wednesday, July 1, 2020

Wujud dan Tugas Sedulur Papat Limo Pancer


Mengenal Sedulur Papat Kalima Pancer menurut Kejawen

 
Sedulur papat limo pancer adalah suatu khasanah Jawa menjelaskan bahwa dalam hidup manusia terdapat 4 saudara lainnya dan manusia itu sendiri disebut sebagai pancer (pancernya). Artinya, Ke-4 saudara inilah yang dimanapun dan kapanpun selalu berada mendampingi pancer manusia-nya. Maka dari itu, disebut sebagai 4 sedulur dan yang ke-5 merupakan pancer (pusat).

Sebelum lebih jauh membahas tentang sedulur papat limo pancer atau juga disebut kiblat papat limo pancer, perhatikan penggalan mantra wirid Jawa yang menjadi jembatan bertemu dengan sedulur papat kalima pancer berikut ini.

"....
Pancer dumunung ana aku
Gatiku pikir gatiku raga gatiku rasa
Sadulurku papat kalima pancer
Kang lungguh ana tengahing jagat
Aku pancer dadi ratuning kiblat
....
Papat-papating atunggil
Tunggalku mapat
Papatku manunggal
Jagatku njalma kiblat

Kiblatku njalma jagat
...."

[Baca Juga: Mantra dalam Syair Kidung Wahyu Kolosebo]

Penggalan mantra tersebut menjelaskan bahwa adanya keberadaan kiblat papat sebagai sedulur manusia atau pendamping manusia hidup. Menurut mantra Jawa tersebut, sedulur papat lima pancer juga diartikan sebagai saudara empat dabn yang ke lima merupakan pancer, mengandung makna satu titik pusat yang memiliki empat saudara lainnya dimana saudara-saudara tersebut berada di empat penjuru mata angin, atau 'jagat sing njalma kiblat'. Ketika titik pusat itu terjadi sesuatu maka sebenarnya dipengaruhi dan sekaligus mempengaruhi keempat sedulur-nya yang berada di empat kiblat, karena sebenarnya keempat saudara ini merupakan satu kesatuan, atau 'kiblat sing njalma jagat'. Itulah yang disebut sebagai 'sedulur papat sing limo pancer', 'papat-papating atunggil', atau empat yang satu dan satu yang empat.

Menurut kami, sedulur papat lima pancer ini dapat dibedakan menjadi dua masa atau kelompok. Pertama yaitu sedulur papat kelima pancer ketika masih menjadi janin, dan kedua yaitu selama hidup di dunia, serta selain itu juga ada tafsir-tafsir makna lainnya atas ajaran 'sedulur papapat kalima pancer'ini.
 

Sedulur Papat sebagai Pendamping Pancer Janin Kejawen


Ketika masih dalam bentuk janin di dalam rahim, manusia dalam bentuk janin tersebut didampingi oleh empat saudara. Empat saudara tersebut adalah kakang kawah (air ketuban), adi ari-ari (plasenta), getih (darah), dan puser (tali pusar), serta juga janin sebagai yang kelima atau pancernya.

 

1. Kakang Kawah

Kakang kawah merupakan saudara tertua manusia, karena letaknya berada di timur atau di tempat matahari terbit. Kakang kawah disimbolkan dengan wujud warna putih bening, meskipun memang itulah warna air ketuban namun pengambilan ini juga didasarkan bahwa warna putih bermakna kesempurnaan kehangatan dan kesederhanaan. Kakang kawah berfungsi sebagai pelindung manusia ketika menjadi janin dalam kandungan; menjadi penjaga manusia dari benturan-benturan yang mungkin terjadi kepada pancernya.
 

2. Adi Ari-ari

Adi ari-ari, disebut adi memang merupakan saudara termuda manusia, letaknya di sebelah barat atau tempat tenggelamnya matahari. Adi ari-ari disimbolkan dengan wujud warna kuning. Sebenarnya plasenta berwarna merah tua, juga ketika matahari terbenam maka langit barat akan berwarna merah tua. Simbol warna kuning untuk Adi ari-ari diambil karena sifatnya bermakna selalu optimis dan membuat ceria si janin jabang bayi. Adi ari-ari berfungsi sebagai pembuat keceriaan dengan cara mengirimkan kebutuhan-kebutuhan sang pancer bahkan juga mengobati penyakit-penyakit.
 

3. Getih

Getih juga merupakan saudara manusia, letaknya di selatan karena ia tidak lebih tua atau juga tidak lebih muda dari pancernya. Getih disimbolkan dengan wujud warna merah darah, selain karena memang Getih atau darah berwarna merah, simbol warna ini diambil juga atas pertimbangan bahwa warna merah memiliki makna  penuh keberanian dan kekuatan. Getih berfungsi sebagai pemberi kekuatan di dalam diri pancer.
 

4. Puser

Puser merupakan saudara manusia yag terletak di kiblat utara, ia juga tidak lebih tua dan tidak lebih muda dari pancernya. Puser disimbolkan dengan wujud warna hitam, pertimbangan utamanya bahwa Puser bersifat penuh misteri, selain itu ketika tali pusar itu sudah dipotong maka warnanya yang semula putih kebiru-biruan lama-lama akan berwarna hitam pekat. Hitam bersifat misteri, bisa menjadi kekuatan juga bisa menjadi ancaman. Puser berfungsi sebagai penyalur atau yang memperjalankan keinginan-keinginan pancer, namun Puser ini secara tidak sengaja bisa malah mengikat dan membelit pancernya sendiri.

Keempat saudara janin manusia ketika di kandungan tersebut saling mempengaruhi dan saling dipengaruhi satu dan yang lainnya. Jika satu tiang dari empat tiang kiblat soko guru tersebut terjadi sesuatu maka seluruh 'sedulur papat kalima pancer' tersebut seluruhnya juga akan merasakan akibatnya. Oleh karenanya, tidak heran jika sedulur papat kalima pancer disebut juga sebagai tunggal yang menjadi empat dan empat yang menjadi tunggal.
 

Sedulur Papat Limo Pancer sebagai Perwakilan Empat Malaikat Kejawen


Kehidupan dunia berlangsung lebih komplek daripada kehidupan semasa janin. Oleh karena itu, kiblat papat atau sedulur papat selama kehidupan manusia berlangsung juga menjadi lebih komplek. Dalam mekanisme perjalanan hidup manusia di dunia maka ada yang bekerja mendampingi proses perjalanan manusia. Secara Jawa Islam terdapat 4 (empat) sedulur malaikat utama yang selalu bersinggungan dengan manusia ketika hidup di dunia, adalah Jabarala Makahala Hasarapala dan Hajarala. Mereka juga lah yang disebut sebagai 'sedulur papat' atau 'saudara empat'.
 
wirid wujud warna tugas membangkitkan sedulur papat limo pancer

1. Jabarala (Jibril)

Jabarala atau di dalam Islam lebih dikenal dengan sebutan Jibril. Jibril merupakan saudara manusia yang bertugas untuk mengantarkan wahyu kepada manusia. Wahyu di dalam khasnah Jawa Islam tidak hanya sesuatu yang diberikan Allah kepada Nabi, namun wahyu di sini merupakan inspirasi-inspirasi ide-ide gagasan-gagasan (sampai tingkat wahyu jika kepada nabi) yang selama ini disebut sebagai buah pikiran, itu semua hasil dari 'kerja' sedulur Jibril.
 

2. Makahala (Mikail)

Makahala atau jika di dunia Islam dikenal sebagai malaikat Mikail. Mikail merupakan saudara manusia yang bertugas utama untuk menyiapkan dan memenejemeni pengelolaan organ-organ manusia. Selama ini kurang disadari bahwa, manusia hidup tidak bisa mengatur kinerja organ-organnya sendiri; manusia tidak mampu memilah-milah mana yang harus ditransfer sebagai lemak, mana yang vitamin-vitamin untuk ketahanan hidup, mana yang karbohidrat untuk energi, dan mana yang harus dibuang sebagai kotoran. Maka, sejatinya Mikail lah yang memenejemeni pengelolaan organ-organ tersebut atas kehendak Allah.
 

3. Hasarapala (Isrofil)

Hasarapala, selama ini lebih terkenal sebagai Isrofil sang peniup terompet. Hasarapala atau Isrofil inilah saudara manusia yang memiliki tugas utama untuk memperjalankan guncangan pancer dengan terompetnya. Selama hidup manusia akan penuh dengan gunjangan baik itu guncangan jasmani maupun guncangan rohani. Guncangan-guncangan inilah yang akan membentuk kepribadian sang pancer, menjadi lebih sempurna. 
 

4. Hajarala (Izroil)

Hajarala atau dalam khasanah Islam disebut sebagai Izroil. Izroil sering diartikan sebagai malaikat pencabut nyawa. Selain pencabut nyawa fisik atas kegagalan manusia mengatasi guncangan-guncangan yang ditimbulkan oleh Hasarapala (Isrofil), maka Izroil juga bertugas untuk mencabut kesadaran rohani. Setiap guncangan jiwa yang dilakukan Isrofil maka akan berakhir pada kematian kesadaran, dan lahirlah kesadaran baru yang lebih matang dan lebih sempurna dari kesadaran sebelumnya. Contoh yang sederhana dalam hidup yaitu pandanglah bagaimana masa lalu-mu sendiri, maka engkau akan tahu bahwa engkau yang sekarang lebih matang daripada yang dulu, bahkan engkau sekarang malu dan tidak setuju dengan engkau yang dulu, tapi syukurlah engkau yang dulu sudah mati. Proses kematian ini berlangsung terus menerus, manusia bereinkarnasi terus menerus, waktu ke waktu.
 
Tugas kiblat papat atau keempat saudara malaikat, yang terdiri dari Jabarala Makahala Hasarapala dan Hajarala ini saling terkait satu dengan yang lainnya, secara fisik maupun secara rohani. Dalam hidup manusia boleh tidak percaya atau menampikan keberadaan mereka, namun apa saja yang terjadi selama hidup berlangsung tidak bisa lepas dari peran serta mereka berempat, tentunya dalam lingkup kehendak Tuhan.
 

Kesimpulan Sedulur Papat Limo Pancer


Sebelum menginjak ke kesimpulan inti, di dalam dunia Islam masa hidup Rasulullah Muhammad, terdapat sedulur papat atau sahabat empat yang mendampingi dan menyertai Rasulullah; yaitu Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali. Dalam proses menemukan kebaikan; Abu Bakar memiliki sifat merenungi dan menghayati, Umar yang bersifat keras dan penuh benturan-benturan, Usman yang menimbang-nimbang, serta Ali yang tanpa proses.

Kesimpulan inti dari pembahasan ini, jika boleh dikatakan, ketika sedulur papat kalima pancer janin sudah tidak berfungsi maka akan menjelma menjadi sedulur papat kalima pancer manusia hidup, atau malah sebaliknya. Atau itu hanya masalah penyebutan nama saja yang berbeda, karena memang sejatinya sedulur papat kalima pancer ini memiliki kesamaan sifat dan simbol antara yang pancer janin maupun yang pencer manusia hidup. Letak posisi kiblat papat dalam badan atau tubuh pancer sama, yaitu sama-sama terletak di timur, utara, barat, dan selatan. Simbol warna yang digunakan juga sama, yaitu putih, merah, kuning, dan hitam. 

Thanks for reading Wujud dan Tugas Sedulur Papat Limo Pancer.

1 comment:

Kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan artikel tersebut.