Netraning Trisula Kusumaning Sudira

Thursday, February 27, 2020

Syawalan Kedokteran FK UGM Yogyakarta


Quotes, Kata Bijak, Kata Mutiara Cak Nun pada Syawalan Keluarga Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) di Auditorium FK UGM pada 4 Juli 2017. #Universitas Maiyah

“Energi manusia itu sejatinya berasal dari Alloh. Energi manusia merupakan distribusi dari kehendak Alloh.”

“Kedisiplinan ilmu akademis yang dikenal sekarang termasuk bidang kedokteran, berasal dari Yunani Kuno, bukan Mesir Kuno, bukan China Kuno, juga bukan Jawa Kuno.
 

Idul Fitri dan Budaya Syawalan

 
“Idul Fitri itu agama, tapi kalau Syawalan itu budaya; seperti: menutup aurat itu agama, tapi jilbab sarung pakaian itu merupakan budaya. Oleh karena itu, tidak bisa agama ditegakkan tanpa adanya budaya.”

Cak Nun di FK UGM (Sumber gambar: fk.ugm.ac.id)
“Budaya Syawalan itu hanya ada di Indonesia. Syawalan itu merupakan ide dari KH. Wahab Chasbullah ketika dimintai tolong oleh Bung Karno pada 1964, maka halal bi halal itu hanya ada di Indonesia.”

“Alloh menciptakan alam semesta dalam 6 masa atau periode, dimana Alloh lebih dahulu menciptakan Cahaya. Pertama, Alloh menciptakan Cahaya itu menjadi Benda – galaksi, tata surya, matahari, planet, satelit, bintang, komet, batu. Kedua, Alloh menciptakan benda yang bisa tumbuh dan memuai – lumut, tumbuhan, jamur. Ketiga, diadakannya benda yang bisa tumbuh dan bergerak – hewan. Keempat, Alloh menjadikan benda yang bisa tumbuh dan bergerak serta memiliki akal – manusia. Tahap kelima, Alloh mulai memunculkan kesadaran ketuhanan – Abdullah, Hamba Alloh. Serta, keenam adalah tahap Khilafatulloh (tidak seperti yang dipahami HTI).”

“Manusia sekarang tidak mengenal evolusi ke-5 dan ke-6, maka manusia menganggap memiliki hak penuh atau berkuasa penuh atas segala sesuatu – puncaknya manusia membuat istilah Hak Asasi Manusia, padahal yang memiliki hak terhadap apapun adalah Yang Menciptakan – sedangkan manusia hanya dipinjami hak. Seluruh evolusi dari yang ke-1 sampai yang ke-6 sejatinya juga memiliki atau dipinjami hak-hak oleh Penciptanya – air, tanah, hutan, udara, hewan, itu semua punya hak.”

Garuda Pancasila dan Khilafah Islam


“Pada sila pertama, seharusnya bukan ‘Esa’ tapi ‘Tunggal’. Esa itu Satu – ada dua-nya (dalawa), ada tiga-nya (tatlu), dst – bahasa: tagalog. Tapi kalau ‘Tunggal’ itu tiada dua-nya.”

“Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka itu dari kata Bhinna+Ika artinya Bangunan-bangunan+Itu. Tunggal Ika itu artinya Tunggal+Itu. Artinya, bangunan-bangunan (yang jamak) itu (sebenarnya) tunggal itu.”

“Kebenaran itu adalah input, letaknya di dapur, sedangkan output yang harus disuguhkan adalah kebaikan – bukan kebenaran.”

“Garuda Indonesia itu yang mengambar adalah Sultan Abdul Hamid dari Pontianak. Garuda itu bukan jenis burung, tapi nama (name) dari suatu jenis burung. Garuda memiliki cerita yang panjang berkaitan dengan ibunya Garuda yang menjadi budak dari kakaknya sendiri karena kalah taruhan menebak ekor kuda terbang, itu semua sebenarnya hasil kecurangan yang melibatkan 44 Naga. Dst.”

“Soal: Manusia itu makhluk rohani yang sedang menempuh perjalanan jasmani – atau makhluk jasmani yang sedang mengejar perjalanan kerohanian ?”

“Hidup hanya masalah dosis. Harus tau kapan musti melampiaskan dan kapan musti menahan diri.”

“Khalifah adalah manusia yang memiliki kesadaran bahwa dia harus berlaku sesuai yang dikemaui oleh Tuhannya. Tidak harus sistem pemerintahan – menjaga kebersihan, hidup seimbang, itu sudah merupakan bentuk khilafah. Khilafah itu benih bukan buah jadi, ia bisa tumbuh menjadi kerajaan, bisa jadi republik, bisa jadi kesultanan, bahkan bisa hanya menjadi komunitas – Amerika itu sudah menerapkan khilafah dalam aspek tertentu, seperti hukum yang adil, ilmu yang benar.”

“Pancasila adalah bentuk khilafah. Pancasila itu secara kata pinjam 6 kata dari khasanah Islam. Sedangkan substansi semua berasal dari khasanah Islam. Jadi, tidak pas jika Pancasila dipertentangkan dengan Islam.”

“Sakit jasmani itu bisa jadi merupakan proses penyembuhan rohani bagi manusia.”

“Kita ini selalu berpikir materialistik. Bahkan lailatul qodar, pahala, surga, itu semua dipahami secara matarialistik sebagai materi fisik.”

Thanks for reading Syawalan Kedokteran FK UGM Yogyakarta.

0 Komentar:

Post a Comment

Kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan artikel tersebut.